Sudahkah kita memberikan obat dgn takaran yang sesuai...
Dr. Mohammad Muchlis, SpA - in "Room for Children" Group
Pengalaman sehari hari berpraktek, saya sering menemukan kekeliruan dalam memberikan takaran obat sirup yang dilakukan oleh orang tua, tapi tidak sepenuhnya kesalahan ada para orang tua. Karena penjelasan yang kurang baik dari dokternya maupun dari apoteker/asisten apotekernya atau sebuah kesalahkaprahan yang selama ini dibiarkan sehingga kekeliruan ini bisa terjadi. .Ketika di label obat sirup tertulis mis 3 x 1 sendok teh (di resep tertulis : Cth, dari cochlear theae), maka cukup banyak orang tua ada yg menggunakan sendok teh/gula rumah tangga. Padahal pengertiannya sendok teh disini adalah sendok teh farmasi dgn volume 5 cc yg merupakan standard sendok takaran obat, sdg sendok teh rumah tangga bervolume sekitar 2-3 cc. Demikian pula bila di label obat sirup tertera sekian kali 1 sendok makan (tertulis di resep : C dari Cochlear), lagi2 ada orang tua yang ternyata memakai sendok makan rumahan yg volumenya 5-7 cc, padahal lagi2 ini adalah sendok farmasi yg bervolume 15 cc ( 3 x sendok makan rumahan). Ada lagi istilah dalam farmasi ; sendok bubur (ditulis di resep : Cp, dari Cochlear pultis atau cochlear parvum ) merujuk pada sendok takaran obat yang bervolume sekitar 8 cc.
Karenanya saya pribadi sering wanti2 ke petugas apotik jangan menuliskan demikian, tulis saja sekian kali 1, 2 atau 3 sendok takar obat untuk memudahkan orang tua di rumah. Lebih gampangnya lagi di resep yg saya tulis, setelahnya menulis jenis obat dan jumlahnya, maka dlm signatura (aturan pakai) saya tulis mis ; 3 x 1 sendok takaran obat (tidak baku memang tp memperkecil kesalahan orang tua dalam memberikan obat khususnya yg sirup). Beberapa teman menuliskan dengan mis. 3 x 5 cc (lebih tegas pada ukuran volume obat yangg diminum). Pertimbangan menyebutkan volume, mengingat di label stiker obat semuanya merujuk pada satuan volume, mis. Setiap 5 cc mengandung obat X.
Salah menggunakan takaran sendok obat dapat mempengaruhi dosis obat yg diterima sang anak, dosis menjadi lebih sedikit dan efek terapetik jadi tidak tercapai. Satu hal lagi yang harus diketahui juga oleh orang tua adalah kandungan obat tiap 5 cc sediaan sirup pada obat yg jenisnya sama bisa berbeda tergantung pabrik pembuatnya. Misalnya sirup parasetamol : ada yg 120 mg, ada 160 mg, bahkan ada yg 240 mg (forte) per 5 cc sirup obat tsb. Untuk antibiotika, misalnya sirup Amoksisilin, ada yang 125 mg ada yang 250 mg (forte) per 5 cc.
Kedepan, orang tua diharapkan tidak lagi keliru memberikan takaran obat pada anaknya dan petugas apotik selalu memberikan penjelasan yg memadai kepada para orang tua menyangkut pemberian obat pada anak yg sangat individual sifatnya…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar